“Tidaklah demikian di antara kamu.
Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah
ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di
antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.”
Markus 10:43-44
Tuhan
berkenan dan mencari pelayan yang memiliki hati sebagai
hamba. Ayat ini tidak hanya ditujukan kepada para hamba Tuhan, namun
juga kepada anak-anak Tuhan dengan profesi apapun yang disandangnya. Tuhan
tidak berkenan kepada anak-anak Tuhan yang berhati BOS. Sebaliknya, jadilah bos yang berhati hamba.
Tuhan
Yesus telah memberikan teladan kepada kita. Tuhan Yesus adalah Raja segala raja
dan Tuan dari segala tuan, namun Ia datang ke dunia
sebagai hamba, bahkan sampai mati di atas kayu salib bagi kita (ay. 45).
Apakah
yang dimaksud dengan hamba? Hamba yang dalam bahasa aslinya ”doulos” yang artinya budak belian. Hamba atau doulos ini memiliki arti yang
sangat rendah, jauh lebih rendah dibandingkan profesi seorang pembantu pada
jaman sekarang. Begitu rendahnya sehingga dibunuh oleh tuannya pun tidak ada
yang akan menuntut. Dan Tuhan menginginkan kita memiliki hati seorang hamba
yang demikian. Tanpa hati seorang hamba maka apapun yang kita lakukan dan
kebaikan-kebaikan kita tidak akan diperhitungkan oleh Tuhan. Tuhan tidak hanya melihat bagaimana pelayanan kita, tetapi
yang terutama justru Tuhan melihat hati seorang pelayan (1 Kor. 3:12-15). Seperti Martha yang giat melayani Tuhan namun
ia tidak melayani dengan hati hamba sehingga pelayanannya penuh dengan
sungut-sungut, iri hati dan tidak puas.
Bagaimana hati seorang
hamba atau doulos ?