“Tidak ah, di sini saja!” jawab mereka pelan.
“Lho memang kenapa?”
“Di situ membosankan.”
Saya tertawa kecil. Jawaban yang polos tetapi jujur.
Kadang kita juga merasa bosan dengan apa yang namanya ibadah di gereja. Ada semacam rutinitas. Ada kejenuhan. Ada kekosongan.
1. Diri sendiri.
Kebosanan bisa berasal dari diri
sendiri. Kita mungkin tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk
beribadah. Kita tidur terlalu larut di hari Sabtu dan menjadi malas
bangun di hari Minggu. Kita tidak lagi menghormati hari Sabat
sebagaimana diperintahkan oleh 10 Perintah Allah yang masih berlaku
sampai saat ini. Hubungan kita dengan Allah mungkin sedang jauh karena
dosa-dosa kita atau karena kelalaian dan kemalasan kita dalam memelihara
Saat Teduh setiap hari. Maka apapun yang berbau rohani akan terasa
membosankan bagi kita. Tidak ada kehidupan di dalam ibadah jika kita
tidak bertobat.
Kadang ada khotbah-khotbah yang memang
membuat kita mengantuk terutama jika tema-tema khotbah itu terlalu
sederhana, sering kita dengar, kurang ilustrasi, dan tidak ada hal-hal
baru di situ. Pengkhotbah juga bisa membuat kita mengantuk karena suara
yang datar, intonasi yang monoton, atau tatapan mata yang tidak
diarahkan ke jemaat. Para pengkhotbah perlu terus mengevaluasi cara dan
isi khotbahnya.
3. Entertaining Worship (Ibadah yang Menghibur)
Penekanan yang berlebihan pada kemasan
ibadah untuk menarik jemaat bisa menyebabkan kebosanan. Kemasan itu
membuat manusia mengalami kepuasan karena bentuk-bentuk hiburan yang
disediakan seperti musik, tarian, media, dekorasi, dan panggung yang
mewah. Tetapi kepuasan itu bukan dari Allah, kepuasan itu semu dan sementara. Padahal
kepuasan ibadah hanya bisa diberikan oleh Allah, dan jemaat perlu
dilatih untuk mencari kepuasan itu pada Allah saja. Fokus diarahkan
perlu pada Allah saja, bukan pada pernik-pernik ibadah. Hadirat Allah
jauh lebih penting daripada entertainment dalam ibadah.
Akhirnya, kita perlu mengejar Allah dan kemuliaan-Nya lebih dari
apapun baik pada saat ibadah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Tidak
ada gereja yang sempurna. Tetapi pencarian, kehausan, dan pengejaran
akan Allah akan mendatangkan kepuasan di dalam ketidaksempurnaan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU