Oleh Sandy Suharjono
Shaloom !…
Sudah lama
sekali Sandy ingin menulis mengenai hal ini. Satu kisah nyata mengenai kebaikan
Tuhan kepada keluarga Sandy. Kiranya tulisan ini dapat menjadi satu kesaksian
untuk menguatkan iman teman-teman yang terkasih. Dan saya tahu saya menulis ini
karena Tuhan dan Roh Kudus menyetujuinya.
Saya pernah
menganggap diri Saya adalah orang yang paling menyedihkan di dunia, kalau
melihat jalan hidup saya sendiri. Semenjak kecil, saya mengikuti orang tua
saya, sudah beberapa kali saya mengalami kejatuhan demi kejatuhan, kebangkrutan
demi kebangkrutan. Bisa saya hitung dengan tangan saat ini sudah tiga kali kami
mengalami kejatuhan tersebut.
Keluarga
kami tadinya adalah keluarga Budhist, yang terikat dengan banyak kuasa-kuasa
kegelapan. Kami sudah pergi kemana-mana, hampir semua paranormal terbaik kami
kenal. Kami istilahnya sudah memegang kepercayaan kepada tujuh berhala, tujuh
wihara, dan tujuh dukun ! (Pokoke terikat deh !), dan saya sudah tidak dapat
menghitung, sudah berapa kali keluarga kami datang ke Gunung Kawi (bahkan
menurut cerita mami, dari umur satu tahun saya sudah dibawa ke sana).
Kami mencari
mereka seperti mencari dokter yang manjur, dokter yang memberikan berkat ! Kami
buta bahwasanya berkat itu datang dari Surga dan dari Tuhan. Nyata-nyatanya
berkat mereka itu berhasil baik, ayah saya berhasil dalam pekerjaannya sebagai
kontraktor. Kami diberikan proyek ratusan juta rupiah, mobil banyak, kebutuhan
sangat mencukupi. Tapi walaupun hidup seperti itu, hidup kami hampa sekali.
Gelap tanpa terang.
Sesudah kami
hidup di puncak, masalah demi masalah mulai menggerogoti, dari keluarga,
keuangan, oh, macam-macam. Iblis yang sudah memberikan semuanya itu, datang
kembali untuk mengambil semuanya (mereka adalah roh-roh teritorial dan belalang
pelahap). Kami jatuh bangkrut ! Hilang semuanya !
Dari itu
kita bangkit lagi, cari lagi dukun dan paranormal, tempat ziarah yang lebih top
! Yang lalu kurang berhasil. Eh, dasar Iblis itu pintar, dikasih lagi berkat,
lalu habis lagi dengan cara-cara dunia (ingat, kesenangan dunia yang diberikan
oleh iblis itu hanya nikmat sesaat, sehabis itu mereka akan menggerogoti
pikiran tubuh dan jiwa kita). Saya memang pada waktu itu sudah aktif di gereja
(sejak kecil juga ke gereja, tetapi kalo disuruh pegang shio, yach pegang
juga). Saya mulai merasakan hal yang sangat aneh dalam rumah dan keluarga.
Bencana demi bencana, dan jangan lupa kalau kita berhubungan dengan okultisme,
maka ada roh guna-guna yang ingin mengguncang keluarga. Bahkan saya pernah
sendiri, ketika berdoa, saya melihat bayangan putih mendekati saya dengan
cepatnya, masuk dalam pikiran saya, seorang wanita, dan dia itu setan yang
mengganggu saya. Oh, rumah dan toko dulu kami itu ditanami berbagai macam jimat
dan kertas-kertas mantera. Sungguh tidak enak, rasa-rasanya banyak kekuatan
yang mengganggu diri keluarga kami.
Akhirnya pada tahun 1989, saya mengajak orang tua saya untuk bertobat, akhirnya mereka mau. Mereka di baptiskan. Mereka melepaskan diri dari kuasa-kuasa lamanya. Puji Tuhan deh, akhirnya mereka bertobat juga (tapi saya sendiri waktu itu belum dibaptis).
Kami jadi
sering ke gereja semenjak itu. Tetapi yang namanya iblis itu nggak senang kalo
ada yang bertobat bukan ! Dan tentunya, Bapa kita di Surga juga mau ngetest
kesetiaan kita. Lagi-lagi keluarga kami bangkrut ! Dan ini adalah kebangkrutan
terbesar dalam sejarah keluarga kami.
Tahun 1990,
merupakan tahun yang sangat gelap bagi keluarga kami. Saya sendiri kalau
mengingatnya suka hancur sendiri. Saya waktu itu masih duduk di kelas dua di
SMA Pangudi Luhur. Masa remaja saya tidak-lah menyenangkan, menurut saya. Kalau
dirumah saya tertekan sekali, saya hanya senang ketika saya berkumpul dengan
rekan-rekan dan teman-teman saya. Pada waktu itu kegoncangan dalam ekonomi
keluarga tidak dapat terelakkan lagi, begitupula dalam keluarga. Orang tua saya
sudah terpecah, dan mereka siap untuk bercerai. Bahkan Papi saya sudah menyewa
pengacara untuk perceraian tersebut. Saya sebagai anak pertama, tidak bisa
berbuat apa-apa. Rasanya saya ingin bunuh diri, narkotik atau ekstasi (sayang
waktu itu belum ada). Tapi sebagai anak yang takut Tuhan saya hanya bisa
mengadu dan berbicara kepada-Nya. Setiap malam saya berdoa dan menangis agar
semuanya itu tidak terjadi. "Ya, Tuhan apa dosa kami sehingga kami
mendapatkan semuanya ini !". Hal itulah yang saya serukan setiap hari.
Sampai pada suatu saat saya berkata kepada Tuhan, "Tuhan saya berikan
setengah nyawa saya hanya padaMu, bila saya, Engkau berikan umur sampai enam
puluh tahun, biarlah saya hidup tiga puluh tahun saja, sisanya untukMu, asalkan
kau satukan lagi keluarga kami".
Saya menjual
diri saya kepada Tuhan Yesus, setiap malam, saya berdoa, menangis dan meratap
(sekarang ketika saya menulis ini, rasanya saya mau nangis lagi (cengeng yach,
cowoq kok cengeng !)).
Tuhan itu
baik, Amien ! Dia dengar doa saya, saya tidak tahu bagaimana caranya Tuhan
bergerak, yang tadinya kedua orangtua saya begitu bersikeras untuk bercerai,
mereka bersatu lagi. Saya berpikir, biar kami gembel, yang penting keluarga
bersatu lagi. Puji Tuhan. ! Yesus adalah Allah yang ajaib. Akhirnya kami pindah
rumah, kami sungguh miskin dan tidak punya apa-apa. Bahkan ketika mau kontrak
rumah sekalipun, kami tidak memiliki uang sama sekali ! Untunglah masih ada
yang membantu kami.
Saya hidup
dalam tekanan yang keras setiap hari, karna saya biasa hidup senang, sekarang
saya harus merasakan hidup dari awal lagi, dari nol. Saya kasihan melihat papi
saya, biasanya kalau ke proyek, papi tinggal pilih mobil yang mana ? Sekarang
harus pergi dengan bus ! Saya hanya bilang, saya sungguh miskin !
Saya
bagaimanapun harus bertahan hidup, saya selesaikan sekolah saya di PL, melihat
teman-teman baik saya, satu demi satu berangkat ke luar negeri. Itu cita-cita
saya dari kecil menuntut ilmu di US, tapi semuanya sirna, karna memang saya
tidak memiliki uang sedikitpun untuk sekolah di sana. Saya ingin masuk
Tarumanagara (karna lulus-nya cepat hanya 3 1/2 tahun), tapi Tuhan membawa saya
ke Atma Jaya.
Saya menurut
beberapa teman saya adalah orang yang periang, saya memang sedikit mudah dalam
bergaul, saya cukup gila, tapi mereka tidak melihat hati saya yang hancur. Saya
kadang sampai saat ini merasa masih butuh perhatian banyak dari teman-teman
saya.
Keluarga
kami mulai membangun lagi mulai dari nol. Sejak kejatuhan itu kami menjauhi
Tuhan lagi, kami jadi murtad. Kristen hanya Kristen KTP. Kami dekat lagi dengan
kuasa-kuasa. Tapi Tuhan itu baik, sedikit demi sedikit kami diangkat. Saya
sendiri bingung, walaupun papi berkali-kali jatuh, tapi Tuhan selalu saja
mengangkat papi cepat sekali, good Lord…good Lord. Akhirnya kita bisa membeli
tanah dan membangun rumah kami sendiri. Tapi cobaan terus terjadi tidak henti,
karena kami tidak lekat lagi dengan Tuhan.
Tahun 1996
merupakan titik bersejarah bagi pertumbuhan iman keluarga kami. Satu saat papa
kena stroke, mukanya yang ganteng itu jadi miring, katanya karena gamparan
guna-guna dari iblis (gitu kata paranormal). Selama satu tahun papa tidak dapat
mencari uang, sakit keras ! Bahkan papi di pegang oleh ahli syaraf terbaik
istana, yang menyuruh papi di operasi. Tetapi ketika saya tanya chance-nya,
dokter bilang hanya 50%-50%, kalo sukses yach sembuh, kalo nggak yach jadi
zombie, mayat hidup. Serem nggak sich ! Yach Tuhan apa lagi cobaan kami kali
ini ?
Saya tidak
memperbolehkan papi saya dioperasi, bahkan sudah disetujui oleh keluarga saya
lainnya untuk di operasi di negri China. Akhirnya papi mengikuti pengobatan
akupuntur, dan walaupun sedikit lama, mulai papi saya membaik. Cobaan demi
cobaan, sampai pada akhir tahun 1996, kami bertemu salah satu rekan keluarga
(seorang paranormal), dia menyarankan untuk kembali ke Tuhan. Karena Tuhan
menghendaki keluarga kami kembali.
Semenjak
saat itu kami mencoba kembali taat dan kembali ke gereja. Dan setelah itu pula
Tuhan Yesus memulihkan keluarga kami secara menyeluruh. Walaupun keuangan
keluarga kami sudah membaik sejak tahun 1993, tetapi kehampaan terus mengisi
hati kami. Sampai ketika Tuhan sendiri yang mengisi hati kami dengan damai
sejahtera dan suka cita. Puji Tuhan, kami merasakan berkat hanya dari pada Nya.
Bukan berkat duniawi, bukan berkat iblis, melainkan berkat dari Allah Bapa,
Tuhan Allah semesta alam. Amien !
Semenjak itu
hidup saya sendiri dipulihkan, saya pernah ceritakan sebelumnya. Tuhan
membisikkan saya untuk berpuasa selama empat puluh hari lamanya. Dan tepat pada
hari keempat puluh, Tuhan menjawab saya, saya diterima di salah satu perusahaan
internet untuk memulai riset skripsi saya, yang sudah terbentur selama satu
tahun lebih.
Pada tanggal
13 Maret 1997 saya dibaptiskan, dan saya menerima Tuhan Yesus sebagai
satu-satunya juruselamat. Dilanjutkan adik saya 17 Agustus yang lalu. Kini
sekeluarga kami telah diselamatkan. Dan nyata kebaikan Tuhan dan mukzijat demi
mukzijat Tuhan dinyatakan dalam hidup kami. Kami sungguh bersyukur kepada
Tuhan, dan untuk itu pada tanggal 30 September yang lalu rumah kami diberkati
setelah satu tahun lamanya kami tinggal disini. Kami menyerahkan seluruh harta
kami kepada Tuhan pada hari itu. Kini kami tidak memiliki apa-apa, karena
segalanya yang ada di bumi ini adalah kepunyaan-Nya.
Dan
kesaksian ini saya sampaikan kepada seluruh undangan kami, dan kami sungguh
bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus. Kami memberikan
pujian ini kepada Tuhan (1 Tawarikh 29:11-12).
Ya Tuhan
punyaMulah kebesaran dan kejayaan
Ya Tuhan
punyaMulah kehormatan - kemasyuran dan keagungan
Segala yang
di langit dan yang di bumi, kepunyaan-Mu
Hosana bagi
sang raja, Hosana di tempat yang maha tinggi
Hosana-hosana,
Hosana-lah bagi Dia !
Sungguh, apa
yang ada pada diri kita merupakan titipan saja. Harta dan segala apa yang kita
miliki itu seperti angin, datang dan pergi. Karena yang memilikinya adalah Tuhan.
Tahukah konglomerat sebesar William Suryadjaya (konglomerat kedua Indonesia),
dapat hancur dalam satu hari ! Adakah harta yang abadi ? Harta didunia akan
habis dimakan ngengat, tapi harta di Surga akan abadi selamanya. Saya sering
terpikir, kadang kita hidup hanya untuk mencari uang, dan kita dibudaki untuk
itu. Kita tidak tahu bahwasanya kalau kita serahkan semuanya itu kepada Tuhan,
Dia akan sediakan bagi kita. Ayat favorit saya adalah Filipi 4:19
"Allahku
akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemulianNya dalam Kristus
Yesus".
Bahkan
sampai dibuatkan lagunya :
Allahku kan
memenuhi keperluanku
Menurut
kekayaan dan kemulianNya
Allahku kan
mencukupi kebutuhanku
Di dalam
Yesus Tuhan…..
Tiada yang
mustahil bagi Dia
Ajaib s'gala
perbuatanNya
S'gala
perkara, Kutanggung dalam Dia
Di dalam
kekuatan kuasaNya
Di dalam
kekuatan kuasaNya…..
Untuk itu
kami bersuka cita dan bertahan dalam dunia yang mulai sangat tidak ramah ini,
apa yang kita rasakan saat ini, bencana demi bencana, kehancuran dan
kegoncangan ekonomi, sudah menggerogoti kita. Oleh karena itu sebagai orang
percaya kita haruslah bertahan. Kita harus mengucap syukur, walaupun kita
tertekan sekali. Karena Tuhan pasti akan membantu, ingat pujian ini :
Jiwaku
merindukanMu
Ya Allah
yang hidup
Jiwaku haus
kepadaMu
Ya Allah
yang hidup
Kubersyukur
kepada-Mu
Sumber
pengharapanKu
Penolongku
dan Allahku
Tiada yang
seperti-Mu
Pada saat
ini kalau kami dalam kesusahan, terlebih mami saya, dia hanya mengandalkannya
kepada Tuhan, dan Tuhan memberikan jawaban yang dahsyat kepada kami. Kami
mengingat ketika kami masih lemah dan tidak berdaya, kami menyayikan
pujian-pujian :
Dengan hati
bersyukur
Pada Allah
yang hidup
Syukur karna
dib'rikan anakNya, Yesus
Kini yang
lemah dikuatkan
Yang miskin
diperkaya
Karna
kebaikannya pada Kita
Syukur…….
Sampai saat
ini keluarga kami hanya mengandalkan Yesus, karena hanya dia yang bisa
diandalkan. Tidak ada lagi didunia ini yang bisa diandalkan. Siapakah yang dapat
diandalkan waktu kita miskin dan susah ? Saudarakah ? Temankah ? Mereka
menjauhi kita kalau kita dalam kesusahan (ini saya alami sendiri loh !), tetapi
hanya Tuhan yang mencari kita. Jadi dalam segala hal, yang harus kita cari
adalah Tuhan. Karna sebesar apa masalah kita, tidak akan ada yang dapat
membantu, kecuali Tuhan.
Saya menulis
banyak sekali pujian di atas, karena saya sungguh bersyukur dan bersuka cita
atas hidup saya. Saya sudah mengalami banyak kejadian dalam hidup saya, tapi
yang terindah itu adalah saat saya dekat dengan pencipta saya, Tuhan yang telah
menciptkan saya. Saya rindu sekali rekan-rekan juga merasakan hal yang sama.
Saya menulis
semuanya ini, karena saya tahu saya harus bersaksi atas kebaikan Tuhan dalam
hidup saya. Tulisan ini tidaklah baik, tidak ada yang istimewa. Sebagian
rekan-rekan akan bilang, Sand elo mulai kehilangan akal budi yach, nulis
tentang keluarga elo, mending bagus !
Yang saya
banggakan dari tulisan saya ini, bukan keluarga saya dengan masa hitamnya,
melainkan karena kebaikan Tuhan. Oh sungguh dahsyat, karena setiap kata yang
saya tulis ini dalam bimbingan Roh Kudus, dan saya tahu Dia ingin rekan-rekan
tahu. Bahwa Dia mengasihi anda semua. Dia ingin rekan-rekan tahu dan sadari
waktunya sudah dekat, kita tidak boleh main-main dengan Tuhan.
Saya menulis
semuanya ini, agar dunia tahu bahwa Allah itu baik, bahkan dalam kegelapan yang
tidak terselami sekalipun, sinarNya akan menerangi kita.
Terima kasih
rekan-rekan sudah mau membaca tulisan ini. Kadang saya merasa saya bodoh,
mengapa tidak dari dulu saya mengikuti dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus,
harus merasakan hidup menderita dan kekurangan. Lalu Dia menjawab, tidak ada
orang di dunia yang senang-senang tetapi hidup dalam pertobatan. Saya sudah
puas digodain sama iblis dan juga digampar sama Tuhan, selama hidup saya. Itu
tidaklah lain karena kasihNya kepada saya dan keluarga saya, dan juga
teman-teman sekalian.
Karna
kegelapan dalam keluarga saya dahulu, telah membawa saya untuk lebih dewasa
dalam iman kepadaNya. Dan saya tahu pula, yang menyebabkan kita miskin, sakit
dan tidak berdaya,adalah karena dosa. Dan dosa itulah yang ditebus oleh Tuhan
Yesus, untuk menyelamatkan kita dan memberikan kita hidup yang kekal.
Yang
terakhir, saya ingin mengajak rekan-rekan untuk selalu berdoa, dan mengucap
syukur. Kegoncangan yang terjadi pada saat ini baru permulaan. Hukuman Tuhan
baru dimulai pada dunia ini, waktunya sudah dekat. Percaya atau tidak percaya,
kedatanganNya sudah dekat. Saya sendiri bisa merasakannya. Marilah kita saling
mendorong dalam iman, dan biar sukacita dan damai sejahtera yang dari pada Nya
menyertai kita sampai kedatanganNya yang kedua nanti.
Sungai
sukacita Mu mengalir dalamku
Anggur
sukacita Mu melimpah dalamku
Ku menari
dan bersuka
Puji hu
disetiap waktu
S'bab sungai
sukacitaMu
Ada dalamku
Mengalir
bersamaMu
Bersuka
didalamMu
MengikutiMu
Tuhan dalam kegerakanMu
MelayaniMu
Tuhan di dalam sukacitaMu
Sbab hanya
Tuhan yang membuat sukacitaku penuh.
Tuhan
memberkati kita semua,
Jakarta, 29
Oktober 1997
Dalam kasih
yang diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus,
(Sandy
Suharjono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU