3 – 5 bulan terakhir ini, saat-saat
dimana Gereja BNKP sibuk menyiapkan & menentukan para pelayan /
majelis yang baru, untuk kurun waktu pelayanan tahun 2017 – 2022 (masa
pelayanan 5 tahun). 2000 tahun lebih yang lalu, Tuhan Yesus mulai
memilih muridnya 12 orang. Dari 12 orang ini (kecuali Yudas Iskariot)
telah menghasilkan milyaran pengikut Kristus di seluruh dunia saat ini.
Tuhan mengutamakan kualitas mulai dari kelompok kecil. Hendaknya kita
juga berpikir bahwa kualitas dlm tubuh kemajelisan lebih penting dari
kuantitas/jumlah.
Nah, apa kata Firman Tuhan tentang hal ini?
Hendaknya kita jadikan Alkitab sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam
memutuskan kelayakan menjadi seorang pelayan dalam gereja. Apakah kita
boleh sembarang memilih Majelis? Mari kita belajar dari kitab 1 Timotius
3 : 1 – 16 mengenai syarat menjadi Majelis (penilik & diaken).
Syarat Menjadi Majelis (I Tim.3:1-16)
• Haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang. – Artinya, punya Integritas pelaku firman Tuhan.
• Bukan peminum (termasuk bukan peminum bir atau tuak), bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang. – Artinya, selalu menjaga pola hidup yang kudus, tidak memecah belah.
• Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. – Artinya, Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?
• Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis. – Artinya, seorang yang dewasa rohani, memiliki iman yg teguh & pemahaman yg benar tentang Kekristenan.
• Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis. – Artinya, memiliki kesaksian hidup yg baik dan benar.
• Haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah. – Artinya, bisa menjaga hidupnya dari kenajisan dunia ini, termasuk tidak merokok, tdk minum minuman keras, tdk suka bergosip, dll.
• Orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci.
• Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat.
• Isteri-isteri (majelis perempuan) hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal.
• Haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang. – Artinya, punya Integritas pelaku firman Tuhan.
• Bukan peminum (termasuk bukan peminum bir atau tuak), bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang. – Artinya, selalu menjaga pola hidup yang kudus, tidak memecah belah.
• Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. – Artinya, Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?
• Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis. – Artinya, seorang yang dewasa rohani, memiliki iman yg teguh & pemahaman yg benar tentang Kekristenan.
• Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis. – Artinya, memiliki kesaksian hidup yg baik dan benar.
• Haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah. – Artinya, bisa menjaga hidupnya dari kenajisan dunia ini, termasuk tidak merokok, tdk minum minuman keras, tdk suka bergosip, dll.
• Orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci.
• Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat.
• Isteri-isteri (majelis perempuan) hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal.
Ternyata TIDAK MUDAH memilih Majelis Gereja, tidaklah
asal atau sembarangan. Karena kalau salah memilih, maka pasti jadi batu
sandungan, cepat atau lambat beresiko menimbulkan kekacauan, dan tidak
ada perkenaan Tuhan.
Semua gereja Tuhan saat ini pasti menetapkan syarat utama bagi pelayannya, adalah:
1. Sudah bertobat dan mengalami Lahir Baru dalam Kristus Yesus. Memiliki hubungan pribadi & ketaatan pada Tuhan. Tanpa hal ini maka sia-sia semua pelayanan yang dia lakukan karena hanya harafiah, tetapi tidak akan mengalami perkenaan dari Tuhan.
1. Sudah bertobat dan mengalami Lahir Baru dalam Kristus Yesus. Memiliki hubungan pribadi & ketaatan pada Tuhan. Tanpa hal ini maka sia-sia semua pelayanan yang dia lakukan karena hanya harafiah, tetapi tidak akan mengalami perkenaan dari Tuhan.
2. Sudah terbukti dan
teruji sebagai murid Kristus yang taat dan tekun (dalam berdoa, baca
firman, bersekutu & bersaksi) serta hidup dalam kekudusan. Tanpa
kekudusan, tidak mungkin seorang Majelis berkenan pd Tuhan. Dalam
melayani kita mencari perkenaan Tuhan bukan mencari perkenaan manusia.
Pada akhirnya, Jangan sampai setelah menjadi Majelis Gereja bahkan
mengerjakan tugas pelayanan; kita justru ditolak oleh Tuhan dan tidak
masuk dalam kerajaan sorga. Ingat Matius 7 : 21 – 23, “Bukan setiap
orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.”
Selamat Melayani bagi Majelis BNKP terpilih dimanapun. Kiranya Tuhan
memberi kekuatan, penghiburan dan perkenaanNya. BERSATU & TETAP
SEMANGAT. Amin. (EL)